Kepulauan Karimunjawa di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah tersohor karena keindahan bawah laut dan pulau-pulaunya. Tapi, bagi yang tidak punya banyak waktu berada disana, tur darat bisa jadi pilihan. Seperti yang saya lakukan saat berkunjung ke Karimunjawa, awal tahun lalu.
Sudah lama saya ingin melancong ke Karimunjawa. Kesempatan itu datang pada Januari 2016 lalu. Bulan-bulan tersebut biasanya memang musim ombak tinggi. Sehingga banyak yang menunda keberangkatan. Namun setelah mencari informasi kesana-sini, ternyata ombak di Laut Jawa sangatlah tenang. Alhasil, berangkatlah saya dan tibalah di Karimunjawa yang sedang sepi wisatawan.
Berikut beberapa destinasi yang saya kunjungi saat tur darat :
Pantai Pancuran
Jika mulai jalan di pagi hari, Pantai Pancuran bisa jadi pilihan. Pantai ini cocok untuk menikmati sunrise dan jaraknya tak jauh dari Pelabuhan. Carilah papan nama Pancuran Beach dan ikuti jalan tanah menuju pantai. Selain pemandangannya menawan, ada ayunan di tengah pantai yang cocok untuk berfoto-foto.
Pantai Nirwana
Pantai ini sebenarnya sudah menjadi wilayah sebuah resort. Setelah berkenalan dengan penduduk lokal yang menjadi penjaga resort, saya diperbolehkan masuk ke dalamnya. Jalan masuknya melewati halaman yang dipenuhi pohon kamboja putih.
Resort ini menghadap langsung ke pantai yang jernih. Air laut turquoise, berwarna biru dan hijau berpadu karang-karang yang indah. Pasir putihnya cukup lembut dan dihiasi pohon kelapa.
Really Turquoise !! |
Taman Kupu-kupu
Tempat yang berada di daerah Kapuran ini berdampingan dengan sebuah penginapan. Pemiliknya mengembangkan area di sampingnya sebagai tempat wisata. Juga dikenal dengan Karimun Butterfly Park. Di dalamnya ada tempat konservasi kupu-kupu dan ajang edukasi untuk mengenal berbagai spesies kupu-kupu.
Pengunjung bisa melihat langsung pengembangbiakan ulat, kepompong, hingga menjadi kupu-kupu. Ada pemandu yang siap menjelaskan proses tersebut. Wisatawan juga bisa menikmati Galeri Foto 3D, dan Bioskop 3D Cinema.
Kupu-kupu nya masih sedikit |
Berbagai spesies kupu-kupu |
Bukit Joko Tuo
Bukit Joko Tuo menawarkan pemandangan laut Karimunjawa dari atas. Untuk mencapainya, dari jalan raya, pengunjung harus mendaki cukup tinggi. Namun jangan khawatir karena treknya sudah cukup rapi. Tempat yang cocok untuk melihat sunset ini diberi nama sesuai legenda ikan paus bernama Joko Tuo (perjaka tua) yang hingga saat ini kerangkanya disimpan diatas bukit.
Konon, ikan paus tersebut setia menunggu kekasihnya yang tak kunjung datang di pantai Karimunjawa. Setelah mati, kerangka ikan paus malang itu dibawa ke atas bukit oleh warga dan dijadikan tontonan.
Pemandangan dari atas Bukit Joko Tuo |
Bukit Love
Lokasinya tak jauh dari Bukit Joko Tuo. Menawarkan panorama lautan lepas dan semilir angin yang sejuk. Destinasi ini cukup instagramable. Pengunjung bisa berfoto di giant letterbertuliskan LOVE dan KARIMUNJAWA diatas bukit. Selain itu, ada tempat nongkrong berbentuk sarang burung raksasa diatas pohon yang juga cocok untuk foto-foto.
Hutan Mangrove
Destinasi ini berada tak jauh dari Bandara Dewandaru, Karimunjawa. Menjadi spot yang kerap tak dilewatkan oleh wisatawan. Masuk ke dalamnya, ada jalur trekking dari papan-papan kayu. Pengelola juga menyediakan tempat edukasi tentang bakau.
Ingin menyaksikan pemandangan yang lebih spektakuler ? Naiklah ke gardu pandang. Dari atasnya, kita bisa menyaksikan pemandangan indah 360 derajat. Oh ya, di ujung trekking, pengunjung akan menemui pantai. Jangan lupa bawa lotion anti nyamuk !
Pantai Ujung Gelam
Pantai ini menjadi spot favorit untuk menikmati sunset. Hampir seluruh tur laut Karimunjawa berujung di Pantai Ujung Gelam. Para wisatawan biasanya ber snorkeling ria sambil menunggu sunset. Ciri khas pantai ini adalah sebuah pohon kelapa yang miring. Sambil menyaksikan matahari tenggelam, kita juga bisa menyeruput kepala muda yang ditawarkan di warung-warung pinggir pantai. (*)
Sunrise di Pantai Ujung Gelam |
Harga Rata-rata di Karimunjawa
Sewa mobil Rp 450 ribu per hari
Sewa motor Rp 75 ribu per hari
Homestay Rp 100 ribu – Rp 150 ribu per hari
Hotel dan resort Rp 200 ribu – Rp 350 ribu per hari
Sewa kapal Rp 500 ribu per hari (kapasitas 10 orang)
Sewa alat snorkeling Rp 50 ribu per hari
Diving Rp 500 ribu (durasi 1 – 1,5 jam)
Sewa underwater camera Rp 100 ribu per hari
Guide lokal Rp 150 ribu – Rp 250 ribu per hari
Nasirullah Sitam says
Sebenarnya ke sini enaknya nggak ikut biro, tapi kesusahannya dapat tiket kapal cepatnya 😀