Perahu nelayan mengantarkan wisatawan di Pantai Tanjung Gelam |
Nelayan Kini Sibuk Antar Wisatawan Snorkeling
Warga lain yang ikut menikmati hasil pengembangan wisata bahari di kepulauan seluas 7.120 hektare ini adalah Muchlisin, 34. Lima tahun lalu dia hanya menggantungkan hidupnya sebagai nelayan. Selain memancing ikan di tengah laut, dia juga menyelam dan menembak ikan. Namun sejak 2011, dia ikut terjun sebagai pelaku di bisnis pariwisata yang menjanjikan. Laki-laki berambut ikal ini menjadi guide di dua tour agent sekaligus. Yaitu Karimunjawainfo dan Karimunesia. Sebagai pemandu wisata, Muchlisin mendapatkan penghasilan yang lumayan. Sekali membawa rombongan wisatawan, dia mendapat bayaran Rp 150 ribu per hari. Jumlah itu masih ditambah fee Rp 25 ribu per pelancong. Belum termasuk tips yang kerap diberikan wisatawan.
Totally Turquoise !! |
Camat Karimunjawa M Tahsin mengatakan pariwisata memberikan dampak domino bagi masyarakat. “Saat wisatawan ramai, masyarakat juga mengais rezeki dari berbagai bidang,” ujarnya. Tahsin menambahkan pengelolaan wisata membuat perekonomian warga meningkat. Hal ini setidaknya bisa dilihat dari meningkatnya pola konsumtif masyarakat. “Di Kota Karimunjawa, masyarakat mendapatkan rezeki dari menyewakan homestay dan kapal. Sementara di pelosok, ikan yang didapat nelayan juga laku dengan datangnya wisatawan,” katanya. Tidak hanya itu, para pelancong juga kerap mencari produk khas kepulauan berpenduduk 10.096 jiwa ini. Yaitu berbagai suvenir dari kayu Dewandaru dan rumput laut.
Tinggalkan Balasan